Akibat Peribadatan Bebas


 


Jika dalam urusan dunia terdapat sebuah ungkapan 'Akibat Pergaulan Bebas', yang mana pergaulan bebas tsb akan selalu berdampak buruk dan melahirkan berbagai macam penyimpangan dan pelanganggaran dalam hidup dan kehidupan. Maka demikian juga dalam urusan agama terdapat ungkapan :


'Akibat Peribadatan Bebas'


◾Bebas ngarang ibadah baru 

◾Bebas memodifikasi ibadah yang sudah sempurna 

◾Bebas mengotak-atik ibadah-ibadah seenaknya

◾Bebas mengambil aqidah sekenanya yang penting masuk logika 


◾dan bebas-bebas lainnya ibadah seenaknya.. 


Bagi mereka, asalkan diamini orang banyak, asalkan teranggap baik oleh akal dan selera, semua boleh-boleh saja, bebas-bebas saja.. 


◾Ibadah gak papa walo beda2, bebas terserah tatacaranya sesuai masing2 selera 


◾Ibadah gak papa walo mirip2 nasrani hindu budha, suka-suka saja yang penting semua suka


◾Biarin aja lah ibadah walo tidak sesuai dengan apa yang dalam Qur'an dan Sunnah telah tertuntun, yang penting semua pada rukun dan senyum-senyum


◾Gak papa lah kuburan bermewah dan bermegah, itu bagus malah, yang penting tetep mulus ritual ngalap berkah, yang penting jamaah pada sumringah


◾Biarin kajian gak ada ilmunya, yang penting hadirin suka, yang penting semua pada ngakak tertawa 


◾Masa bodoh nggak tau dalilnya, yang penting ikut-ikutan saja


Dan masih banyak pemahaman dan anggapan entah berantah lainnya.


Maka lahirlah berbagi macam ibadah, keyakinan, dan pemahaman entah berantah tak jelas dari mana asalnya.. 


◾Baca sholawat tidak cukup kalo hanya sholawat yang sudah dicontohkan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam. Maka diciptakanlah berbagai macam sholawat bid'ah, sholawat nariyah, badawiyah, kamaliyah, dan sholawat entah berantah lainnya. Biar tambah seru, sholawat pun diiringi musik, sambil geleng-geleng, jingkrak-jingkrak, dan tingkah jahil lainnya.. 


◾Berdo’a langsung pada Allah tidak cukup bagi mereka, maka mereka punya ide do'a nya di kuburan, minta bantuan penghuni kubur jadi perantara do'a. Kuburan pun dibangun megah penuh hiasan, bunga-bunga, ditambah sesajen, dan kejahilan lainnya.. 


◾Cinta Nabi seharusnya dengan meneladani dan mengamalkan sunnah dan ajarannya, tapi bagi mereka yang terpenting adalah merayakan ulang tahunnya.. 


◾dan masih buaaaaanyaaak kejahilan-kejahilan lainnya.. 


Inilah akibat ber bebas-bebas dalam beragama yang banyak terjadi di masyarakat. Dan yang namanya akibat, pastilah mengarah pada hal2 yang jauh dari maslahat dalam timbangan syari'at.


Dan, sebagaimana pergaulan bebas yang berakibat keburukan, pun demikian dengan peribadatan bebas, akibatnya pun juga penyimpangan demi penyimpangan. Wallahu musta'aan.


Maka benarlah perkataan ASY SYAAFI’IY rahimahullah, "Sesungguhnya anggapan baik (al-istihsan) itu hanyalah menuruti selera hawa nafsu" [Ar-Risalah, hal. 507]


Juga perkataan beliau rahimahullah, "Barangsiapa yang menganggap baik sesuatu (dalam agama, menurut pendapat/akalnya), sesungguhnya ia telah membuat syari’at (baru)" [al Mankhuul]


Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, "Kalian akan melihat PERSELISIHAN yang hebat sepeninggalku, maka berpeganglah kalian pada SUNNAHku dan SUNNAH Khulafa'ur Rasyidin Al Mahdiyin sepeninggalku. Gigitlah ia dengan gigi geraham (peganglah kuat-kuat), dan JAUHILAH perkara-perkara yang BARU (dalam agama), karena setiap bid'ah adalah sesat." [Shahih Sunan Ibnu Majah]


Tidak berhenti sampe disitu, kerusakan akibat peribadatan bebas berimbas pula pada ummat menjadi terpecah belah.


Wa-anna haadzaashiraathii mustaqiiman fattabi'uuhu walaatattabi'uu ssubula fatafarraqa bikum 'an sabiilihidzaalikum washshaakum bihi la'allakum tattaquun


“Dan bahwa (perintah-perintah Allah ini) adalah jalan ku (Rasulullah) yang lurus, maka ikutilah jalan tersebut.dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan tersebut mencerai beraikan kalian dari jalanNya” (Al An’am 153)


Semoga Allah memberi hidayah pada mereka dan kita semua


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Tahlilan

Sejarah Tahlilan di Nusantara