𝙎𝙞𝙖𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙎𝙚𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙞𝙙𝙖𝙠 𝘽𝙞𝙨𝙖 𝙈𝙚𝙣𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙋𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖𝙖𝙣 ❓❓

 

Beberapa kalimat yang selalu mereka dengungkan tentang betapa mereka sangat menjunjung tinggi 𝙩𝙤𝙡𝙚𝙧𝙖𝙣𝙨𝙞 dan 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙝𝙖𝙧𝙜𝙖𝙞 𝙥𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖𝙖𝙣 :


~ Hargailah pendapat orang lain 

~ Jangan besar-besarkan perbedaan 

~ Jangan merasa paling benar 

~ Jangan ganggu Amaliah orang lain 

~ dst.. 


𝙁𝙖𝙠𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 ❓❓


➡Jauh panggang dari api, justru mereka sendiri lah yang sangat-sangat tidak bisa menerima perbedaan.


➡Kenyataan justru sebaliknya, justru Salafi lah yg sangat bisa menerima perbedaan.


𝘽𝙪𝙠𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 ❓❓


◾Terbukti Salafi 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 pernah 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 orang Tahlilan.


◾Tidak pernah mencegah orang maulidan, nariyahan, ruwatan, berjanjenan, dan lain-lain...


◾Tidak ada ceritanya Salafi membubarkan dan memburu orang 𝙩𝙖𝙝𝙡𝙞𝙡𝙖𝙣, 𝙢𝙖𝙪𝙡𝙞𝙙𝙖𝙣, 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙖𝙣𝙟𝙚𝙣𝙖𝙣, dan lain sebagainya. 


➡️KALAUPUN SALAFY MENGATAKAN DAN MENJELASKAN BAHWA AMALIAH-AMALIAH TERSEBUT ADALAH BID'AH, MAKA ITU SEMUA KARENA 𝘿𝘼𝙇𝙄𝙇 YG 𝙈𝙀𝙉𝙂𝘼𝙏𝘼𝙆𝘼𝙉 DEMIKIAN. 


➡️ITUPUN SALAFY MENJELASKAN DEMIKIAN ITU ADALAH KARENA 𝙋𝙀𝘿𝙐𝙇𝙄 DAN 𝙎𝘼𝙔𝘼𝙉𝙂 TERHADAP PELAKU BID'AH, YAKNI AGAR MEREKA JANGAN TERUS-TERUSAN TERKUBANG DIDALAMNYA. DAN ITUPUN SAMA SEKALI TIDAK ADA PAKSA'AN, YAKNI HANYA SEKEDAR MENYAMPAIKAN, MASALAH MEREKA MENERIMA ATAU NGGAK ITU ADALAH HAK MEREKA (PELAKU BID'AH) 


Bagaimana dengan mereka❓❓


Mereka justru sebaliknya, mereka sendiri lah yg 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙨𝙞𝙖𝙥 𝙢𝙚𝙣𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖'𝙖𝙣-𝙥𝙚𝙧𝙗𝙚𝙙𝙖'𝙖𝙣 tersebut.


Mau 𝙗𝙪𝙠𝙩𝙞❓❓


Lihat saja fakta di lapangan, ➡️Ustadznya sekedar baca hadits kullu bid'atin dholallah saja kajiannya diserang, dibubarkan. ➡️Orang gak mau ikut tahlilan dikucilkan, diasingkan dan dimusuhi. ➡️Ada yg mengingatkan agar jangan berbuat syirik, rumahnya diserbu, orangnya dicari-cari. ➡️Ada yang kalo sholat gak baca qunut, gak boleh jadi imam sholat. 


Dan masih banyak contoh-contoh nyata lainnya tentang bagaimana sikap kampungan dan agresif mereka dalam menyikapi perbedaan. 


Pertanyaan, siapa nih sebenernya yg nggak siap menerima perbedaan❓❓Siapa nih sebenernya yg nggak toleran❓❓


[Abu Khansa]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Tahlilan

Sejarah Tahlilan di Nusantara