Keluar dari Pekerjaan Ribawi
Saya keluar dari pekerjaan ribawi, dan Alkhamdulillah masih bisa makan sampai hari ini
Ada banyak tulisan maupun postingan yang sarat dengan pemahaman liberal dan hanya mengekor pada hawa nafsu.
"kalau begitu banyak jenis pekerjaan adalah pekerjaan haram, lalu saya jadi pengangguran dong kalau ingin menghindari neraka?"
Ada juga ustadz terkenal mengatakan dalam sebuah kajiannya,
"Jangan termakan omongan sebuah kajian untuk keluar dari bank yang mempraktekkan riba, karena keluar kerja dari bank terus anda makan apa?, kalau udah begitu minta makan sama yang nyuruh keluar dari bank. Kerja saja di bank selama masih belum ada pekerjaan yang lain."
Sungguh perkataan sangat baathil, ini tak lebih hanya hasutan agar tetap melakukan pekerjaan haram, agar industri riba terus lancar berjalan, agar makin banyak orang terlibat dalam perbuatan yang dilaknat dan diperangi oleh Allah dan RasulNya.
Padahal, dalam kenyataannya justru tidak sedikit karyawan bank dan atau lembaga rubawi lainnya yang mungkin jumlahnya ribuan orang yang keluar dari pekerjaan ribanya kemudian beralih mencari pekerjaan halal dan masih bisa mencukupi kebutuhan sekeluarga sehari-hari.
Diantara orang yang mengalami hal ini adalah saya sendiri, saya dulu pernah kerja di lembaga ribawi. Alkhamdulillah akhirnya mendapat hidayah, masih diberi kesempatan untuk bertaubat, dan alkhamdulillah masih bisa makan dan dapat menutup kebutuhan sehari-hari keluarga hingga saat ini.
Saya sangat yakin selama kita selalu berusaha dan berdoa, InsyaAllah selalu ada pertolongan Allah Azza wa Jalla kepada kita. Ingatlah Allah Azza wa Jalla itu Maha Kaya, kalau cuma untuk makan menutupi kebutuhan sebuah keluarga itu hal yang sangat kecil bagi Allah Azza wa Jalla. Kita aja manusia yang kecil dan miskin ini menganggap hal itu sangat besar, sehingga membuat ketakutan untuk meninggalkan riba. Padahal dengan meninggalkan pekerjaan haram terutama yang berkaitan dengan riba, paling tidak sudah terbebas satu perkara besar kelak saat hisab, waallahua'lam.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‘Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah Ta’ala, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti, pent.) yang lebih baik darinya.” [HR. Ahmad no. 20739]
Hanya pada Allah kita mohon petunjuk dan hidayah
Komentar
Posting Komentar