Orang Meninggal tidak diadakan Tahlilan ⁉️
Orang Meninggal tidak diadakan Tahlilan ⁉️
Kayak ngubur Bangkai KUCING aja‼️
Begitulah menurut mereka, bagi mereka (pelaku tahlilan) adalah celaan yang besar jika seseorang meninggal tidak diadakan ritual tahlilan.
_
Tidaklah diragukan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah kehilangan banyak anggota keluarga, saudara, karib kerabat, dan juga para sahabat beliau yang meninggal di masa kehidupan beliau shallallahu alaihi wa sallam.
◾Anak-anak beliau (Ruqooyah, Ummu Kaltsum, Zainab, dan Ibrahim radhiallahu 'anhum) meninggal semasa hidup beliau, akan tetapi tak seorangpun dari mereka yang ditahlilkan (diadakan acara tahlilan) oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Apakah berarti semuanya dikuburkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam seperti menguburkan bangkai kucing⁉️
◾Istri beliau yang sangat beliau cintai Khodijah radhiallahu 'anhaa juga meninggal di masa hidup beliau, akan tetapi sama sekali tidak beliau tahlilkan. Jangankan hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, ke-1000 bahkan sehari saja tidak beliau adakan acara tahlilan.
◾Demikian juga kerabat-kerabat beliau yang beliau cintai meninggal di masa hidup beliau, seperti paman beliau Hamzah bin Abdil Muthholib, sepupu beliau Ja'far bin Abi Thoolib, dan juga sekian banyak sahabat-sahabat beliau yang meninggal di medan pertempuran, tidak seorangpun dari mereka yang ditahlilkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Tidak pernah sekalipun ketika ada anggota keluarga yang meninggal Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengundang tetangga kanan kiri untuk ngumpul makan2, lalu mengamalkan bacaan "Ila hadrati ruhi Fulan bin Fulan……….Alfaaatihah‼️tidak pernah, sekalipun tidak pernah ‼️
Ada yang berani "membangkai kucingkan" istri, kerabat, ataupun para shahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam⁉️
Bahkan ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam meninggal pun tidak ada yang mengadakan acara tahlilan. Ada yang berani "membangkai kucingkan" beliau shallallahu alaihi wa sallam ⁉️
Demikian pula jika kita beranjak kepada zaman al-Khulafaa' ar-Roosyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali), tidak seorangpun yang melakukan tahlilan terhadap saudara mereka atau sahabat-sahabat mereka yang meninggal dunia.
Begitu juga dengan para imam madzhab, tak ada satupun yang mengamalkan tahilan, selametan, atapun kirim pahala, tidak ada‼️Bahkan ketika para Imam tsb meninggalpun gak ada yang ngadain tahlilan untuk mereka.
Jadi, masih mau "membangkai kucingkan" orang yang meninggal tanpa diadakan tahilan❓❓
Maka, wahai pelaku tahilan, selametan, maupun kirim pahala, RENUNGKAN INI BAIK-BAIK‼️
Acara tahlilan yang tidak dikenal oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya, yang bahkan bukan merupakan syari'at tatkala itu, apakah kemudian sekarang berubah statusnya menjadi syari'at yang sunnah untuk dilakukan⁉️ Atau bahkan wajib⁉️Bahkan jika ditinggalkan maka dianggap menimbulkan celaan dan dosa⁉️
Mikir sebentarr, sambil menggerutu lalu berucap :
"TRUS AKU KI KUDU MELU SOPO❓❓"
Ikutilah orang-orang yang telah dijamin surga oleh Allah Azza wa Jalla, insyaallah lebih selamat.
Hanya pada Allah kita mohon petunjuk dan hidayah.
[Abu Khansa]
Komentar
Posting Komentar