Dalilnya Menurut Saya ⁉️


 Dalil "Menurut Saya" ❓❓


Jika saya diminta menghargai pendapat serta tidak boleh membantah orang yang berkata :


▪️Jangan merasa paling benar

▪️Hanya Allah yang tahu siapa yang benar

▪️Jangan suka mengkoreksi amalan orang lain 

▪️Urus dirimu sendiri saja, masing2 punya dalil 

▪️dst.. dst.. 


Lantas, apa yang mendorong anda membantah setiap pendapat dan perkataan saya ❓❓


Jika anda berkata : "Hargailah pendapat rang Lain.."


Saya pun juga bisa berkata : "Inilah pendapat saya, hargai juga dong.."


Jika anda berkata : "Jangan merasa benar sendiri.."


Saya pun bisa katakan : "anda pun seharusnya juga begitu, dengan anda menyalahkan pendapat saya, sama saja anda juga merasa benar sendiri.."


Bingung⁉️


Memang, perkataan yang hanya berlandas logika "akal akalan" gampang dibolak balik dan diputer-puter 


Namun tanpa mengurangi rasa hormat, maka harus saya katakan bahwa pendapat saya lah yang lebih ilmiah.


Kenapa ⁉️


Karena pendapat dan perkataan saya ada sumbernya. Karena saya berkata berdasarkan Allah wa Rasul, menurut pemahaman salaful ummah serta merujuk pada para ulama Ahlus Sunnah. Dan saya bisa berikan referensi sebanyak yang anda mau.


Adapun anda❓❓


Anda hanya berkata :


▪️Menurut saya

▪️Menurut kyai saya

▪️Menurut mimpi habib saya

▪️Menurut nenek moyang saya

▪️Menurut kebanyakan manusia 

▪️Dan menurut-menurut entah berantah lainnya..


Jika dalam beragama kita hanya berlandaskan menurut saya, menurut si A, si B, si C, dst.. Maka akan ada jutaan pendapat yang akan akan muncul 


Masing masing pun akan berkata :


"Menurut saya yang benar gini, menurutku yang baik gitu, menurut guru saya sebaiknya gini, menurut nenek saya harus gitu.." bla bla bla dst.. 


Kalo gini ceritanya, maka tak ada lagi kebenaran sejati. Karena kebenaran punya banyak versi. Tak ada lagi guna kalam Ilahi, masing-masing sudah punya kebenaran sendiri sendiri 


Sedangkan Islam tegak diatas dalil, tidak akan pernah ditemukan dalil dan hujjah yang bisa menguatkan pendapat bahwa kebenaran dalam agama itu ada banyak, beda-beda, dan menurut masing-masing. 


Maka dari itu, jika tidak ingin perkataan gampang diputer-puter dan dibolak balik, maka ber-kata-lah yang benar, yang benar itu hanya datang dari Firman Allah Ta'ala dan Sabda Rasulullah sebagaimana dipahami oleh para sahabat Beliau Shalallahu alaihi wa sallam 


Hanya pada Allah kita mohon petunjuk dan hidayah 


[Abu Khansa]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Tahlilan

Sejarah Tahlilan di Nusantara