Hati-Hati terhadap Ibadah Palsu


 

◾Ibadah, kalo kita ibaratkan uang, maka haruslah uang yang asli, karena hanya uang asli lah yang laku buat transaksi yang sah. 


Uang yang asli hanya dikeluarkan oleh pihak berwenang, yakni pemerintah. 


Kalo ada uang kok diproduksi sendiri, entah secara perorangan ataupun kelompok, apalagi nggak jelas siapa yang memproduksi, maka jelas itu uang palsu‼️


◾Begitu juga dalam beragama, kita juga harus menjaga agar islam yang kita jalani ini adalah Islam yang asli, bukan Islam imitasi alias abal-abal.


◾Kalo ada tatacara ibadah kok yang menciptakan dan memerintahkan bukan pihak yang berwenang, apalagi kalo ada ibadah yang tak jelas darimana asalnya, maka pasti itu ibadah palsu‼️


◾Dan yang berhak dan berwewenang menciptakan, menentukan, dan memerintahkan ibadah dan tatacaranya hanya Allah dan RasulNya.


Untuk mendeteksi antara ibadah yang asli dan yang palsu, lihat saja uang sebagai contoh :


▪️Untuk membedakan mana uang asli dan yang palsu adalah dengan mencari perbedaan yang khas, bukan malah mencari persamaannya. Karena jelas kedua jenis uang ini kelihatan serupa 


▪️Demikian pula dalam hal menentukan antara ibadah yang asli dari Qur'an dan Sunnah dengan ibadah yang abal-abal yang tak jelas darimana asalnya, maka keduanya harus dilihat perbedaannya, bukan persamaannya 


Hanya saja syetan seringkali membisikkan pada kita dengan satu bisikan yang memabokkan :


“Udahlah lah gak usah membesar - besarkan perbedaan. Toh semua tujuannya sama. Cari saja persamannya saja.. ”


Kalo dalam hal uang kita bersikap begitu, yakni yang dilihat adalah persamaannya, maka kita akan mudah menjadi sasaran empuk para pengedar uang palsu‼️


◾Demikian juga dalam ibadah, kalo kita hanya melihat persamaannya, maka akan mudah terjatuh dan tertipu oleh para pengedar ibadah palsu yang menawarkan amalan ibadah yang mengada-ada alias abal-abal alias palsu. 


◾Makanya kita harus hati-hati karena antara ibadah asli yang sesuai syariat dengan ibadah abal-abal mmg mirip, hampir serupa. 


◾Oleh karena itu, yang bener itu seharusnya perbedaannya lah yang diperhatikan dalam menentukan ibadah asli atau palsu


◾Jika sebuah ibadah kok beda dan tidak sama dengan tuntunan shahih, beda dengan yang diamalkan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dan para sahabat, maka itu ibadah palsu‼️


Mulai sekarang, kita perbaiki islam kita (ibadah kita) agar kelak di yaumul hisab, islam dan amal ibadah kita dinyatakan asli (sesuai tuntunan shahiih), dan berlaku buat tiket masuk surga. InsyaAllah.


Kita pastikan islam dan ibadah kita sudah sesuai tuntunan, yang sesuai dengan Qur'an dan sunnah menurut pemahaman salaful ummah, serta jauh dari segala hal yang mengada-ada dalam ibadah.


Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Tahlilan

Sejarah Tahlilan di Nusantara