Tanda Hitam di Dahi


 


Ketika ada seseorang yang kebetulan terdapat tanda hitam di dahi/jidatnya, maka tak jarang akan dijadikan sasaran dan bahan ledekan oleh sebagian bid'ah lovers, dikatakan wahabi-lah, teroris-lah, muka serem-lah, dan ledekan2 tidak pantas lainnya.


Laa hawla wa laa quwwata illa billaah


Padahal kalo mereka mau obyektif dan jujur menilai, sebenarnya sebagian tokoh mereka pun tidak sedikit yang juga jidatnya hitam, para pelaku dan pecinta bid'ah pun tak jarang yang berjidat hitam. Lantas, apakah mereka semua yang terdapat tanda hitam di dahinya tsb memang sepantasnya untuk menerima ledekan dan celaan❓❓


Sebelum menjawab pertanyaan tsb, harus ditelaah dulu tentang apa sebab musabab seseorang sampai dahinya bisa "menghitam"


Ada banyak penyebab alamiyah mengapa dahi seseorang itu menghitam, beberapa diantaranya :


◾Sebab-seba Umum


▪️Karena kulit di kening seseorang yang memang sensitif, dan ini tentu tidak sama tingkat kesensitifan kulit seseorang dengan orang lainnya, bagi yang kebetulan berkulit sensitif maka tekanan yang rutin ketika ia bersujud bisa jadi akan meninggalkan bekas.


▪️Karena [bisa jadi] sajadah atau alas ataupun lantai tempat seseorang biasa bersujud sangat keras/kasar 


▪️Karena ia rutin melakukannya (sholat 5 waktu ) setiap hari seumur hidup dari ia mulai balig sampai sekarang.


▪️Dan bisa jadi karena sebab lainnya.. 


◾Sebab-sebab Khusus 


▪️Orang yang sholat hanya 17 rakaat sehari, sepertinya agak sulit untuk meninggalkan bekas tanda hitam di jidat. Bekas sholat di jidat biasanya diperoleh oleh orang yang banyak sekali melakukan sholat Sunnat (Tathowwu) diluar sholat wajib yang 17 rakaat itu.


Katakanlah ia selalu sholat Tahiyatul Wudhu ketika selesai wudhu, ia sholat Qobliyah pada sholat2 Fardhu yang ada padanya qobliyah, ia sholat Ba’diyah pada sholat2 Fardhu yang ada padanya ba’diyah, ia sholat Dhuha, ia sholat Qiyamul Lail/Tahajjud dan Witir, ia sholat Tahiyatul Masjid, ia sholat Sunnat Fajar, ia sholat Sunnat Mutllak, ia sholat 2 rakaat antara Adzan dan Iqomah. Jika shalat2 itu ia lakukan rutin setiap hari, maka tidak kurang dari 60 rakaat ia sholat dalam sehari semalam‼️


▪️Lama sujud yang hanya 5 sampai 8 detik sepertinya juga agak sulit untuk meninggalkan bekas tanda hitam di jidat. Bekas sholat di jidat biasanya diperoleh oleh orang yang lama dalam melakukan sujud (dalam sujud ia banyak berdoa), hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :


“Orang yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa ketika sujud” (SHAHIH, HR Muslim, Baihaqi. Abu Awanah).


▪️Sujud dengan menekan, bukan sujud asal menempel jidat dengan lantai/Sajadah. 


Ini sesuai dengan Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :


“Apabila kamu sujud, sujudlah dengan menekan” (SHAHIH, HR Abu Daud dan Ahmad).


“Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menekankan hidung dan dahi ke tanah” (SHAHIH, HR Abu Daud dan Tirmidzi).


Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :


“Tidak sah shalat seseorang bila hidung dan dahinya tidak menekan ke tanah” , (HR, Daraquthni, Thabarani dan Abu Nu’aim)


▪️Bisa jadi karena sebab lainnya.. 


_________


Terlepas dari apapun penyebabnya, dalam beribadah kita juga harus tetap menjaga keikhlasan.


Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata :


“Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya` sedangkan beramal karena manusia adalah kesyirikan, adapun yang namanya ikhlash adalah ketika Allah menyelamatkanmu dari keduanya.”


Maksud beliau adalah apabila ada seseorang meninggalkan amal kebaikan karena takut riya` seperti dia tidak mau shalat sunnah karena takut riya’, berarti dia sudah terjatuh pada riya` itu sendiri. Yang seharusnya dia lakukan adalah tetap melaksanakan shalat sunnah walaupun di sekitarnya ada orang dengan tetap berusaha untuk ikhlash dalam amalnya tersebut.


[Lihat : Tazkiyyatun Nufuus, karya Ibnu Rajab, Ibnul Qayyim dan Abu Hamid, hal.17]


Maka dari itu, barang siapa sengaja rajin sholat supaya jidatnya terlihat hitam, agar disegani oleh orang lain, agar dipuji orang lain, agar terlihat orang, agar dibilang Shaleh, dst.. Sesungguhnya ia telah Riya' yang sudah mengarah kepada kesyirikan sebagaimana perkataan Fudhail bin iyadh diatas, dan boleh jadi jidat hitam dan sholatnya sia-sia.


Sholatlah karena Allah ta'ala semata dan lakukan dengan cara yang Ittiba kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Insya Allah sholat kita tidak akan sia-sia.


____________


Oleh karena itu, setelah kita pahami sebab musabab adanya tanda hitam di dahi seseorang, jika kemudian ada seseorang yang dahinya terdapat tanda hitam lantas dijadikan bahan ledekan, tentu hal ini sangat-sangat tak bisa dibenarkan.


Adalah sebuah lelucon yang tidak lucu, jika seseorang yang dahinya hitam, padahal ia disebabkan karena (wallahu a'lam) rajinnya ia shalat, malah ditertawakan dan di lecehkan karena disangka dan dianggapnya ia orang yang sok alim, sok ahli ibadah, dianggap wahabi, dlsb.. Justru seharusnya justru para peledek inilah yang perlu dikasihani.


“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.” [QS. Al-Hujuraat : 12].


Bahkan, banyak diantara para shahabat pun yang ternyata terdapat tanda hitam di dahinya, salah satu contohnya adalah 'Abdullah bin Busr.


Telah menceritakan kepada kami Al-Hakam bin Naafi’, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Shafwaan bin ‘Amru, ia berkata : “Aku pernah melihat DAHI ‘Abdullah bin Busr ada tanda/bekas sujud” [Diriwayatkan oleh Abu Zur’ah dalam At-Taariikh no. 178 ; shahih]. 


'Abdullah bin Busr adalah salah seorang shahabat kecil (shighaarush-shahaabah)


Apakah kalian yang gemar mencela dahi hitam juga akan mencela para shahabat⁉️ Wallahul Musta'aan.


___________


Seharusnya yang lebih utama bagi kita adalah mengedepankan sikap husnudhdhan kepada saudara-saudara kita yang muslim. Jika kita melihat mereka yang mempunyai tanda/bekas hitam di dahi, kita positif thinking bahwa itu muncul karena ia rajin beribadah kepada Allah ta’ala, sehingga dapat memicu kita untuk menirunya, berlomba-lomba dalam kebaikan. Kita berdoa agar Allah ta’ala memperbanyak orang seperti dia, dan berharap agar amalnya (dan juga amal kita) diterima. Bukannya malah mencelanya‼️


Dan nasehat untuk semuanya, termasuk untuk saya pribadi, jangan pernah dengan sengaja berusaha untuk mengada-adakan tanda/bekas sujud di dahi kita. Hendaknya kita ingat akan betapa bahaya dan fatalnya Riya', Riya' tidak akan membuahkan apa-apa kecuali kerugian dan penyesalan.


Intinya :


Janganlah mencela jika ada yang kebetulan ada tanda hitam di dahinya. Dan beribadahlah yang ikhlas, kalo ada yang rajin shalat hanya karena bertujuan agar jidatnya hitam, maka ini juga tidak benar, bahkan ini musibah.


Terakhir, tanda hitam didahi tidak bisa dijadikan patokan ataupun tanda akan kebaikan atau pun celaan seseorang. 


Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :


“Sesungguhnya Allah tidaklah melihat pada rupa-rupa dan harta-harta kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati-hati kalian dan AMAL-AMAL kalian” [HR. Muslim no. 2564]


_


[NB : Dahi saya (admin) tidak ada tanda hitamnya, dan saya pun tidak mengharapkannya. Namun jika kelak nanti (qodarullah) ternyata dahi kita juga terdapat tanda hitam, maka kita akan menerima apa adanya]


Semoga Allah menjaga keikhlasan dalam hati-hati dan amal-amal kita semuanya.


Wallahu A'lam.


[Abu Khansa]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Tahlilan

Sejarah Tahlilan di Nusantara